Petasan |
PETASAN
SEBAGAI TRADISI LOKAL
Petasan
pada saat ini seolah udah menjadi sebuah tradisi yang telah di turun kan oleh
pendahulu kita. Setiap tahun, setiap bulan suci atau yang di kenal dengan bulan
ramadhan tiba, bagi sebagian masyarakat kita, terutama masyarakat yang ada di
pulau jawa, petasan kerap di jadikan sebagai penanda datang nya bulan suci
ramadhan. Pada saat ramadhan tiba, kita dapat dengan mudah menemukan para
penjual petasan dadakan yang ada di pinggir jalan. Padahal catatan duka akibat
dari petasan ini tidak pernah lepas dan selalu berada di balik eksistensi dan
nama besar petasan di kalangan masyarakat kita.
Di
indonesia sendiri, petasan dan sebangsa nya adalah termasuk benda terlarang,
bahkan larangan terhadap benda ini sudah ada ketika zaman pemerintahan klonial
belanda. Kala itu, pemerintah belanda melarang peredaran petasan dan sejenis
nya, sanksi bagi yang melanggar antara lain berupa ancaman kurungan penjara
selama tiga bulan dan denda berupa uang.
Sebetul nya dalam agama islam,
petasan bukan lah simbol tradisi dalam perayaan datang nya bulan ramadhan dan
hari raya idul fitri ( menurut Abdul Qudus, sosiolog IAIN mataram ). Lanjut
Abdul Qudus, pada zaman Nabi, memang di kenal ada nya tradisi perayaan,
terutama perayaan ketika Nabi dan pengikut nya berhasil memenangi perang dan
menguasai wilayah baru untuk syiar islam. Namun, bukan tradisi perayaan datang
nya bulan suci ramadhan. Seharus nya perayaan menyambut datang nya ramadhan di
lakukan dengan memperbanyak amalan ibadah serta perenungan perenungan kesalahan
kita di masa lalu dan meminta ampun kepada sang pencipta alam.
Mengenai tradisi perayaan petasan
ini, menurut Abdul Qudus, pada dasar nya hanyalah bentuk perayaan secara
lahiriah yang di anut oleh masyarakat masyarakat di daerah daerah tertentu.
Karena, di negara islam lain, tidak ada tradisi seperti ini. Jadi, inti nya
perayaan seperti ini hanyalah tradisi budaya lokal daerah tertentu yang
mempengaruhi nya. Islam sendiri tidak mempermasalah kan perayaan secara
lahiriah ini, mungkin yang di permaslaha kan hanyalah jatuh nya korban jiwa
akibat petasaan ini yang saat ini marak terjadi di masyarakat kita. ( di kutip dari koran daerah )
Meski
di larang peredaraan nya, masih banyak masyarakat yang memainkan petasan di
saat datang nya bulan ramadhan. Sudah menjadi tradisi di dalam masyarakat
petasan, kembang api, ramadhan menjadi satu, dan sulit untuk di pisah kan. Sama
hal nya dengan tradisi mudik lebaran bagi masyarakat muslim indonesia. Gak
mudik berarti gak lebaran.
SEJARAH
PETASAN
Mercon
ternyata memiliki sejarah panjang dalam perjalanan nya. Di samping banyak nya
kontroversi yang timbul di masyarakat dann korban yang berjatuhan ketika
memainkan mercon, eksistensi dan nama besar nya tetap bertahan sampai bertahun
tahun hingga berabad abad.
Budaya
petasan sendiri di yakini berasal dari bangsa china. Di temukan pada masa
dinasti sung ( 960 – 1279 ), yakni sekitar abad ke 11. Bubuk mesiu yang
merupakan bahan dasar petasan di temukan pertama kali nya. Mesiu sendiri
merupakan campuran dari potassium, nitrat, sulfur, hingga charcoal dengan
campuran oksigen di dalam nya. Bahan bahan dapat menimbul kan ledakan dan
percikan cahaya yang menyembur. Penemuan ini merupakan bagian terpenting dalam
perjalanan peperangan kekaisaran china. Bubuk ini oleh bangsa arab di sebut
sebagai panah china ( china’s arrow ) dan di gunakan sebagai penangkal ekspansi
bangsa mongol terhadap china pada tahun 1279.
Sementara
itu dalam perkembangan nya, petasan tidaklah hanya eksis di china sebagai negri
penemu petasan, namun merambah ke luar china seperti jazirah arab pada abad ke
13 dan kemudian merambah jauh ke eropa. Keberadaan petasan di indonesia sendiri
sudah ada sejak bertahun tahun lama nya, yang umum di gunakan di indonesia
biasa nya pas datang nya bulan suci ramadhan dan idul fitri. Tradisi petasan
ini datang ke indonesia tidal lepas dari peranan para pedagang bangsa china
yang datang ke indonesia.
Meski
bahan racikan petasan yang ada di dunia ini hampir semua sama. Dalam
perkembangan nya, petasan terus mengalami perubahan terutama wujud dan tampil
nya. Di eropa sendiri jenis petasan udah sangat beragam, mulai dari yang
berwujud roket. Mengeluarkan parasut atau petasan bamboo, sampai ragam nya
bahan aktif nya. Sehingga kadang kala kita bisa melihat ledakan petasan yang
kemudian mengeluarkan percikan berwarna warni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar