Grasi Corby

SBY and CORBY
Ironi Dalam Grasi Corby

Beberapa hari yang lalu, kita dikejutkan dengan keputusan Presiden yang memberikan grasi atau pemotongan masa tahanan selama 5 tahun terhadap terpidana kasus narkoba asal australia yaitu Schapelle Leigh Corb. Pemberian grasi ini pun menjadi sebuah ironi. Pekan lalu, Presiden Susilo Bambang Yudoyono memutuskan untuk memberikan grasi terhadap corby, terhitung dengan penambahan masa pengurangan tahanan yang di berikan ini, maka secara otomatis corby akan dapat menghirup udara bebas paling lama sampai 20 september 2012. Corbi sendiri telah menjalani masa tahanan sejak 2004 dan terhitung sejak tahun itu sampai 2012 corby telah mendapat grasi pemotongan tahanan 5 tahun 25 bulan.

Dengan kejadian ini, ironi hangat pun bermunculan. Di tengah gembar gembor nya pemerintah untuk memberantas kejahatan narkoba, di sisi lain dengan tidak di duga, pemimpin negara memberikan grasi terhadap terpidana narkoba. Menurut salah satu perhimpunan mahasiswa, di katakann bahwa dengan pemberian grasi tersebut, presiden telah menciderai komitmen dan sumpah nya sendiri yang selalu ia bicarakan dalam beberapa pidato nya tahun-tahun yang lalu. Selain itu kewibawaan pemerintah pun di pertaruhkan. Di khawatir kan dengan kejadian ini, pandangan masyarakat terhadap komitmen pemerintah dalam memberantas 4 kejahatan besar dunia yang salah satu nya kejahatan narkotika akan berubah menjadi pesimistis.

Di katakan bahwa alasan pemberian ini adalah kemanusian dan hubungan diplomasi dengan australia. Namun, jika di lihat atau di bandingkan, kejahatan yang di lakukan corby di indonesia seharusnya mendapat hukuman tanpa toleransi apapun. Berbeda dengan para nelayan kita yang di tangkap oleh kepolisian laut australia. Disana, para nelayan ini tidak mendapat pemotongan masa tahanan sedikitpun. Padahal sangat jelas sekali, kesalahan mereka itu tidak sengaja di lakukan. Mereka melaut dengan alat tradisional dan peralatan seadanya di tambah tanpa menggunakan radar wilayah antar negara dan tidak paham tentang batas wilayah negara di tangkap begitu saja. Sedangkan corby sendiri sangat lah tahu, bahwa apa yang di lakukan nya dengan membawa ganja ke indonesia telah melanggar hukum di negara ini. Manakah yang adil...??

Ironi dan menimbulkan banyak pertanyaan. Sebenarnya apa yang ada di pikiran presiden SBY, mungkin hanya beliau lah yang tahu. Namun, sebagai seorang presiden seharusnya dapat menjawab semua ini. Bukan malah menimbulkan pokemik baru. Bicaralah sejujurnya, jika memang pemberian grasi sesuai aturan, tidak perlu takut untuk berbicara. bukan juga malah orang lain yang berbicara, contohnya saja orang-orang dari partai demokrat. Belum tentu mereka tahu akan maksud presiden mengambil keputusan grasi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar