Kematian Sebagai Peringatan

Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed : Makna Kehidupan Banyak manusia yg tidak memahami arti kehidupan. Mereka hanya berlomba-lomba utk mendapatkan kesenangan-kesenangan hidup duniawi. Slogan-slogan mereka adl memuaskan hawa nafsunya Yang Penting Puas . Prinsip dan misi mereka adl bagaimana mereka dapat meni’mati kehidupan seakan-akan mereka tumbuh dari biji-bijian kemudian menguning dan mati tanpa ada kebangkitan perhitungan dan hisab.Milik siapakah mereka? Apakah mereka tercipta begitu saja? Ataukah mereka yg menciptakan diri mereka sendiri?أَمْ خُلِقُوْا مِنْ غَيْرِ شَيْئٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُوْنَ؟Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu ataukah mereka yg menciptakan? Allah menciptakan kita memberikan kepada kita kehidupan adl utk suatu tujuan dan tidak sia-sia:أَيَحْسَبُ اْلإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًىApakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan sia-sia? Berkata Imam Syafi’i : Makna sia-sia adl tanpa ada perintah tanpa ada larangan. {Tafsirul Qur`anil ‘Azhim Ibnu Katsir jilid 4 cet. Maktabah Darus Salam 1413 H hal. 478}Jadi manusia hidup tidak sia-sia mereka memiliki aturan hukum-hukum syariat perintah dan larangan tidak bebas begitu saja apa yg dia suka dia lakukan apa yg dia tidak suka dia tinggalkan.Hidup dan Mati Adalah UjianSetiap yg hidup pasti akan merasakan kematian. Allah jalla jalaaluh menjadikan kehidupan dan kematian sebagai ujian. Siapa di antara manusia yg terbaik amalannya?الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلَُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً yg menjadikan mati dan hidup agar Dia menguji kamu siapa di antara kamu yg lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Fudhail bin Iyadh berkata: Amalan yg paling baik adl yg paling ikhlas dan yg paling sesuai dgn sunnah . {Iqadhul Himam al-muntaqa min Jami’il Ulum wal Hikam Syaikh Salim ‘Ied al-Hilali hal. 35}Kita hidup di dunia adl utk diuji siapa yg paling ikhlas amalannya hanya murni utk Allah semata dan siapa yg paling sesuai dgn sunnah rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.Oleh krn itu kita perlu memperhatikan apa makna kehidupan dan apa makna kematian?Saudaraku-saudaraku kaum muslimin sesungguhnya Allah menciptakan kita adl utk satu tugas yg mulia yaitu beribadah hanya kepada-Nya. Allah turunkan kitab-kitabnya Allah mengutus rasul-rasul?Nya adl utk misi ini.وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنَDan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali utk beribadah kepada-Ku. {adz-Dzariyat: 56}Sehingga hidup kita ini tidaklah sia-sia melainkan kehidupan sementara yg sarat akan makna dan kelak akan ditanya tentang apa yg kita perbuat di dunia ini.Kehidupan di dunia hanya sementaraIngatlah kehidupan ini hanya sebentar. Pada saatnya nanti kita akan memasuki alam kubur sampai datangnya hari kebangkitan. Lalu kita akan dikumpulkan di padang mahsyar setelah itu kita menghadapi hari perhitungan . Dan kita akan menerima keputusan dari Allah apakah kita akan bahagia dalam surga ataukah akan sengsara dalam neraka.Kehidupan setelah mati ini merupakan kehidupan panjang yg tidak terhingga. Kehidupan ini disebutkan dalam al-Qur`an dgn istilah خالدين فيها atau dgn أبدا {selama- lamanya} atau dgn istilah لا ينقطع .Sehari dalam kehidupan akhirat adl lima puluh ribu tahun kehidupan di dunia. Maka kita bisa lihat betapa pendeknya kehidupan manusia yg tidak ada sepersekian puluh ribu dari hari kehidupan akhirat. Berapa umur manusia yg terpanjang dan berapa yg sudah kita jalani? Itu pun kalau kita anggap umur yg terpanjang sedangkan ajal kita tidak tahu mungkin esok atau lusa.Oleh krn itu seorang yg berakal sehat akan lbh mementingkan kehidupan yg panjang ini. Seorang yg cerdas akan menjadikan kehidupan dunia sebagai kesempatan utk meraih kebahagiaan hidup di akhirat yg abadi.وَابْتَغِ فِيْمَآ ءَاتَاكَ اللهُ الدَّارَ اْلأَخِرَةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَاDan carilah dgn apa yg telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari duniawi.. Namun kebanyakan manusia lalai dari peringatan Allah di atas. Mereka lbh mementingkan keni’matan dunia yg hanya sesaat dan lupa terhadap kehidupan akhirat yg kekal.بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَاْلأَخرَاةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىTetapi kalian memilih kehidupan duniawi padahal kehidupan akhirat adl lbh baik dan lbh kekal. Allah hanya meminta kepada kita dalam kehidupan yg pendek ini utk beribadah kepada-Nya semata dgn cara yg diajarkan oleh Rasul-Nya. Hanya itu. Kemudian Allah akan berikan kepada kita kebaikan yg besar di kehidupan yg panjang yaitu kehidupan akhiratKematian adl pastiAlangkah bodohnya kalau kita lbh mementingkan kesenangan sesaat dgn melupakan kehidupan abadi di akhirat nanti. Alangkah bodohnya manusia yg membuang kesempatan kehidupannya di dunia hingga kematian menjemputnya. Padahal Allah selalu memperingatkan dalam berbagai ayat-Nya bahwa kematian pasti akan datang dan tak tentu waktunya. Jika ia datang tidak akan bisa dimajukan dan dimundurkan. Allah ‘azza wa jalla berfirman:لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُوْنَTiap-tiap umat memiliki ajal ; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya. {al-A’raaf: 34}كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِTiap-tiap yg mempunyai jiwa akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Untuk itu Allah dan rasul-Nya memberikan wasiat kepada kita agar jangan sampai mati kecuali dalam keadaan muslim .يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَHai orang-orang yg beriman bertaqwalah kalian kepada Allah dgn sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah kalian mati melainkan kalian mati dalam keadaan Islam. {Ali Imran: 102}Dengan demikian berarti kita harus selalu meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita sehingga ketika datang kematian kita dalam keadaan Islam.Ibnu Katsir berkata: Beribadah kepada Allah adl dgn taat menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Inilah agama Islam krn makna Islam adl pasrah dan menyerah diri kepada Allah.. yg tentunya mengandung setinggi-tingginya keterikatan perendahan diri dan ketundukan . Yakni kita diperintahkan utk pasrah dan menyerah kepada Allah. Diri kita dan seluruh anggota badan kita adalah milik Allah maka serahkanlah kepada-Nya. Ya Allah kami hamba-Mu milik-Mu Engkau yg menciptakan kami dan memberikan segala kebutuhan kami. Kami menyerahkan diri kami kepada-Mu kami pasrah dan menyerah utk diatur dihukumi diperintah dan dilarang. Kami taat tunduk patuh krn kami adl milikmu. Inilah makna Islam sebagaimana terkandung secara makna dalam sayyidul istighfar:أََللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا سْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.Ya Allah Engkau adl Rabb-ku tidak ada ilah kecuali Engkau Engkau yang menciptakanku dan aku adl hamba-Mu. Aku di atas janjiku kepada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yg aku perbuat. Aku mengakui untuk-Mu dgn keni’matan-Mu atasku. Dan aku mengakui dosa-dosaku terhadap-Mu maka ampunilah aku.
Karena sesungguhnya tidak ada yg mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. {HR. Bukhari juz 7/150}Tidaklah seseorang meminta ampun kepada Allah dgn doa ini kecuali akan diampuni.Dengan ikrar dan pernyataan kita tersebut kita sadar bahwa semua anggota badan kita adl milik Allah. Untuk itu harus digunakan sesuai dgn kehendak pemiliknya. Kita harus menggunakan tangan kita sesuai dgn kehendak Allah. Kita harus menggunakan kaki kita untuk berjalan di jalan yg diridhai Allah. Mata lisan dan telinga kita harus dipakai pada apa yang dibolehkan oleh Allah krn pada hakekatnya semua itu milik Allah.Siapakah yg lbh jahat dari orang yg menggunakan sesuatu milik Allah utk menentang Allah? Sungguh semua itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dan akan ditanyakan langsung pada anggota badan tersebut. Mereka akan menjawab dengan jujur di hadapan Allah utk apa mereka digunakan.وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاًDan janganlah kamu mengikuti apa yg kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran penglihatan dan hati semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya. Kematian sebagai peringatanAyat-ayat dalam alQur`an yg menceritakan tentang kematian terlalu banyak. Dan tidak ada seorang pun yg mengingkari akan terjadinya kematian ini. Namun mengapa kebanyakan mereka tidak menjadikan kematian sebagai peringatan agar bersiap-siap menuju kehidupan abadi dgn kebahagiaan di dalam surga. Sesungguhnya manusia yg paling bodoh adl manusia yg tidak dapat menjadikan kematian sebagai peringatan. Dikatakan dalam sebuah nasehat:مَنْ أَرَادَ وَلِيًّا فاللهُ يَكْفِيْهِوَمَنْ أَرَادَ قُدْوَةً فَالرَّسُوْلُ يَكْفِيْهِوَمَنْ أَرَادَ هُدًى فَالْقُرْآنُ يَكْفِيْهِوَمَنْ أَرَادَ مَوْعِظَةً فَالْمَوْتُ يَكْفِيْهِوَمَنْ لاَ يَكْفِيْهِ ذَلِكَ فَالنَّارُ يَكْفِيْهِBarangsiapa yg menginginkan pelindung maka Allah cukup baginya.Barangsiapa yg menginginkan teladan maka Rasulullah cukup baginya.Barangsiapa yg menginginkan pedoman hidup maka al-Qur`an cukup baginya.Barangsiapa yg menginginkan peringatan maka kematian cukup baginya.Dan barangsiapa tidak cukup dgn semua itu maka neraka cukup baginya.Saat ini wahai kaum muslimin kita masih mempunyai peluang dan kesempatan maka sekarang juga kita harus memanfaatkan dgn sebaik-baiknya utk taat kepada rabb kita. Waktu ini bagaikan pedang jika kita tidak mengisinya maka ia akan menikam kita. Sebagaimana dikatakan oleh para salaf:اَلْوَقْتُ كَالسَّيْفِ إِنْ لَمْ تُقَطِّعْهُ قَطَّعْكَ.Waktu itu bagaikan pedang jika engkau tidak memutusnya maka dia yg akan memutusmu .Jika ia tidak cepat dimanfaatkan dia akan membunuh kesempatan kita.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌُ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: اَلصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ.Dua keni’matan yg kebanyakan manusia lalai daripadanya: ni’mat kesehatan dan ni’mat kesempatan. Kesempatan adl suatu keni’matan besar yg Allah berikan kepada manusia. Namun sayang kebanyakan manusia lalai daripadanya dan tidak menggunakan keni’matan tersebut untuk taat kepada Allah hingga kesempatan itu hilang dgn datangnya kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar